Soal Plesiran Ke Bali, Dirut RSUD dr Hardjono Ponorogo Dipanggil Kejaksaan

Ponorogo, Kabarnow.com-, Puluhan karyawan dan perawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr.Hardjono plesiran dengan melakukan kegiatan outbond ke pulau Dewata selama 3 hari 2 malam, ternyata secara diam diam Kejaksaan Negeri Kabupaten Ponorogo memanggil orang nomor satu di RSUD tersebut.

Kegiatan dalam rangka syukuran atas hasil akreditasi paripurna yang diraih RSH itu, dituding sejumlah pihak bakal menghabiskan anggaran hingga Rp 1 miliar.

Dari informasi yang dihimpun di Kejari Ponorogo, Direktur Rumah Sakit Harjono (RSH)  dr Yunus Mahatma dipanggil dan bertemu di ruang Kepala Kejaksaan Negeri Ponorogo pada, Kamis (31/08/2023) kemarin. 

Kepala Seksi (Kasi) Intel Kejari Ponorogo Agung Riyadi membenarkan hal itu. Kendati demikian ia enggan membeberkan detail materi yang ditanyakan kepada Mahatma. 

" Ini masih klarifikasi tertutup. Kita juga akan klarifikasi ke sana ( ke RSUD.red) biar ada jawab," ujarnya, Jumat (01/09/2023). 

Agung Riyadi mengungkapkan, tak hanya mencecar pertanyaan seputar agenda jalan-jalan karyawan RSUD ke Bali, yang disebut terdiri dari 6 kloter pemberangkatan itu. Pihaknya juga meminta sejumlah data terkait penganggaran program yang diketahui baru pertama kali dilakukan tersebut. 

" Kemarin kesini kita juga minta bukti segala macam, termasuk penganggaranya. Tapi kemarin baru klarifikasi saja," pungkasnya. 

Diketahui sebelumnya, agenda bedol desa atau jalan-jalan perawat dan karyawan RSUD ke Bali, yang akan dilakukan hingga 6 kloter tersebut sempat disoal oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ponorogo.Pasalnya, selain dilakukan saat Kabupaten Ponorogo diterpa devisit anggaran Rp 34 miliar.(nov)