Ponorogo,KabarNow.com-, Berlangsung secara hybrid, berbagai upaya dan inovasi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Ponorogo dipresentasikan secara gamblang oleh Kang Bupati Sugiri Sancoko, Rabu, (29/5/24), di Aula Bappeda Litbang Ponorogo.
Kang Bupati Sugiri menjelaskan ada 8 aksi yang secara aktif terus dilakukan dengan menggandeng berbagai unsur dalam mengatasi stunting di Kota Reog.
Pertama, mulai dari analisis situasi, yang mencakup pendataan keluarga beresiko stunting untuk mengidentifikasi secara menyeluruh potensi stunting di setiap desa/keluran. Hasilnya ditetapkan 25 desa sebagai lokus stunting.
Kedua, rencana kegiatan yang dimulai dari penanganan anemia pada remaja putri, pelayanan kesehatan ibu hamil, evaluasi program KIA, pengarahan calon pengantin, audit kasus stunting, pendampingan calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan ibu balita.
Ketiga, ada rembug stunting yang melibatkan semua unsur stekholder dalam rangka menyamakan komitmen bersama bagaimana semua sepakat mengatasi stunting secara menyeluruh.
Keempat, dengan pencanangan peraturan bupati tentang pengelolaan stunting. Dari peraturan itulah anggaran untuk kelancaran upaya penurunan stunting telah direncanakan dan disiapkan.
Kelima, keterlibatan pihak desa/kelurahan dengan membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Tim Pendamping Keluarga (TPK). Mereka merupakan agen percepatan stunting yang berhubungan langsung dengan kelompok sasaran.
Keenam, pemetaan sistem manajemen data. Dimana data ini penting untuk merangkum semua strategi, aksi dan capaian upaya penurunan stunting.
Ketujuh, melalui pengukuran dan publikasi, dibutuhkan untuk menganalisa kondisi bayi dan hasilnya dapat dipublikasikan di media agar semakin menyadarkan gerakan penurunan stunting bersama.
Terakhir, pelaksanaan review kinerja tahunan, menghasilkan kesimpulan bahwa berdasarkan bulan timbang pravelensi stunting di Ponorogo, turun jauh dari 13,13 persen di tahun 2022 kini menjadi 9,3 persen di tahun 2023.
Dengan berbagai kiat-kiat diatas, Kang Bupati Sugiri meyakini mampu terus menurunkan angka stunting di Kota Reog. Sehingga dapat mewujudkan generasi berkualitas untuk Indonesia emas mendatang.
“Kami ajak berfikir, Mudah-mudahan dengan cara gotong royong ini potret apapun secara substansi kamu siap mewujudkan Indonesia emas, dengan menyiapkan generasi berkualitas yang tidak stunting itu tanggung jawab kita bersama,” ungkapnya.(adv/nov)