Ponorogo, (Kabarnow.com),– Pagelaran Pusaka dalam rangkaian Grebeg Suro 2025 resmi dibuka di Pendopo Agung Ponorogo, Senin (23/6/2025). Kegiatan ini tak sekadar menampilkan pameran benda-benda pusaka khas Ponorogo, tapi juga menjadi ruang edukasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi warisan leluhur.

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menyampaikan bahwa pameran ini tidak hanya menghadirkan keris dan mothik sebagai artefak budaya, namun juga menyimpan nilai metalurgi tinggi yang telah dikenal sejak zaman kerajaan.

“Bukan hanya pameran, kita ingin anak-anak muda tahu bahwa nenek moyang kita itu ahli metalurgi,” ujar bupati yang akrab disapa Kang Giri.

Sugiri menjelaskan bahwa proses pembuatan pusaka seperti keris menunjukkan teknologi luar biasa, mulai dari pencampuran berbagai logam hingga proses pendinginan serentak untuk menciptakan kekuatan maksimal. Ia bahkan menyebut keunggulan senjata Majapahit dalam melawan pasukan Tartar menjadi salah satu bukti keunggulan penguasaan ilmu logam pada masa itu.

Grebeg Suro tahun ini juga menghadirkan lokakarya dan bursa pusaka, yang ditujukan sebagai sarana pelestarian sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kang Giri mendorong partisipasi generasi muda dalam memahami pusaka tidak hanya dari sisi mistis, tapi juga sebagai warisan teknologi yang bisa dikembangkan lebih lanjut.

“Kita tonton empu sedang menempa, lalu kita beli. Itu bentuk apresiasi nyata dari rakyat kepada pelaku budaya,” katanya.

Pusaka seperti keris yang dipamerkan juga telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO. Kang Giri menegaskan pentingnya untuk terus mencintai, melestarikan, dan mengembangkan pusaka agar tetap hidup dan bermanfaat lintas generasi.(Nov)