Ponorogo,Kabarnow.com,- Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arif Prasetyo Adi bersama Wakil Bupati Ponorogo Bunda Lisdyarita meninjau langsung ketersediaan dan kualitas beras di Gudang Bulog Ponorogo, Kamis (9/10/2025). Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan bahwa pangan yang disalurkan ke masyarakat benar-benar layak konsumsi.
“Hari ini saya cek beras yang disiapkan untuk bantuan pangan dan SPHP,” kata Arif di lokasi.
Arif menegaskan, beras yang tidak memenuhi standar kualitas tidak boleh keluar dari gudang. Ia juga memastikan bahwa penyerapan dan distribusi beras berjalan sesuai dengan harga, mutu, dan sasaran yang ditetapkan.
“Kalau di daerah butuh intervensi untuk menekan inflasi, kepala daerah bisa langsung menghubungi Bulog setempat agar dikeluarkan SPHP,” tambahnya.
Tak hanya beras, Arif juga meninjau penyerapan dan distribusi jagung. Ia menyebut harga jagung di tingkat petani kini mencapai Rp5.500 per kilogram dengan kadar air 18–20 persen. Sementara di Gudang Bulog, jagung dibeli Rp6.400 per kilogram untuk kadar air maksimal 14 persen.
“Yang saat ini kita bangun adalah ekosistem pangan yang harus menguntungkan petani dan peternak sekaligus,” tegasnya.
Kabupaten Ponorogo sendiri dikenal sebagai salah satu lumbung padi di Jawa Timur. Pada tahun 2024, produksi padi di daerah ini mencapai 379.245 ton gabah kering giling (GKG).
Untuk komoditas jagung, Pemkab Ponorogo bersama Polres Ponorogo baru saja meluncurkan program “Satu Desa Dua Hektare Tanaman Jagung” guna mendukung gerakan ketahanan pangan nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
“Kami sangat mendukung program apa pun yang berkaitan dengan ketahanan pangan. Kemarin baru diluncurkan program penanaman jagung tiga hektar di setiap desa di Ponorogo,” ujar Sugiri Sancoko.(adv/Nov)

