Ponorogo,Kabarnow.com, - Ribuan warga Ponorogo kembali menumpahkan rasa rindu dan dukungan mereka kepada Bupati nonaktif Sugiri Sancoko. Kamis (20/11/2025), halaman Kantor DPRD Ponorogo berubah menjadi lautan putih. Kaum ibu, bapak, hingga anak-anak berkumpul, berselimut doa dalam istighosah bersama, menyerukan nama pemimpin yang mereka cintai.

Busana serba putih, spanduk bertuliskan dukungan, dan lantunan doa yang lirih membuat suasana terasa syahdu. Air mata beberapa peserta tampak jatuh, seolah menggambarkan betapa beratnya hati masyarakat melepas sosok yang mereka anggap sebagai bapak sendiri.

Aang Prianto, koordinator aksi, dengan suara bergetar menyampaikan harapan agar KPK menegakkan hukum dengan keadilan tanpa kepentingan politik.  

“Kami hanya ingin keadilan. Kami ingin Pak Giri kuat, tabah, dan kembali kepada rakyatnya. Jika beliau bebas, kami akan menyambutnya dengan pelukan. Jika takdir berkata lain, kecintaan kami tak akan pernah pudar,” ucapnya penuh haru.

Wahyu, salah satu peserta aksi, tak kuasa menahan tangis. Ia mengaku sejak Sugiri ditahan, Ponorogo terasa sepi, kehilangan denyut kehidupan.  

“Tolong kembalikan Pak Giri. Beliau pemimpin yang merakyat. Tanpa beliau, Ponorogo seperti kehilangan cahaya,” ungkapnya lirih.

Meski proses hukum berjalan, ribuan warga Ponorogo tetap meneguhkan hati. Cinta mereka kepada Sugiri tak akan tergoyahkan. Doa-doa yang terlantun hari itu menjadi saksi, bahwa bagi masyarakat Ponorogo, Sugiri bukan sekadar pejabat, melainkan bagian dari keluarga besar mereka.(Nov)