Ponorogo, Kabarniw.com,- Ratusan warga dari sejumlah desa di Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, menggelar istighosah dan doa bersama pada Sabtu (15/11). Kegiatan yang digagas oleh kelompok masyarakat Peduli Ponorogo itu berlangsung di rumah salah satu warga sebagai bentuk keprihatinan atas situasi yang tengah dihadapi daerah tersebut pasca operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Sugiri Sancoko oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 7 November lalu.

Peserta yang didominasi ibu rumah tangga mengikuti rangkaian doa dengan khidmat. Mereka mengaku masih terkejut atas kabar penangkapan Sugiri, yang dikenal sebagai sosok pemimpin dekat dengan masyarakat. Sugiri baru sekitar delapan bulan menjabat kembali sebagai Bupati Ponorogo.

Dalam kegiatan tersebut, warga memanjatkan doa untuk kekuatan dan ketabahan Sugiri serta keluarganya. Mereka juga berharap agar Ponorogo tetap aman, kondusif, dan terbebas dari praktik korupsi.

“Pak Bupati orangnya selalu memperhatikan warga. Kedekatannya dengan masyarakat sulit dilupakan. Dalam kondisi seperti sekarang, yang bisa kami lakukan hanya mendoakan agar beliau kuat dan sehat sampai urusannya selesai,” ujar Suprihatin, salah satu warga yang hadir.

Tokoh agama setempat, Sugeng Hariyono, mengajak masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan tidak terpecah belah di tengah situasi yang sensitif.

“Kami berharap Pak Sugiri diberi kesabaran dan kekuatan. Yang terpenting, masyarakat Ponorogo tetap rukun dan kondusif. Di mata warga, beliau adalah sosok pemimpin yang baik, merangkul semua kalangan,” katanya.

Sugeng juga menyampaikan dukungannya terhadap proses hukum yang sedang berjalan. Namun, ia menyayangkan masih banyaknya dugaan kasus korupsi berskala besar yang belum tersentuh oleh penegak hukum.

“Kami sangat menghormati proses hukum yang berlaku. Yang salah dan berbuat korupsi harus ditindak tegas,” ujarnya.(Nov)